Di zaman sekarang ini yang kita ketahui bila mendengar Jakarta itu adalah ibu kota dari negara Indonesia. Menjadi kota yang dijadikan sebagai tempat untuk mencari pekerjaan, kebanyakan orang yang merantau itu pergi ke Jakarta dan mencoba peruntungannya disana. Selain itu Jakarta juga terkenal dengan gaya hidup yang glamour disana, sebab disana itu menjadi titik industri pertelevisian berada disana. Dijadikan sebagai kota yang banyak ditinggali oleh para selebriti disana, selain itu terdapat banyak sekali mall – mall yang dibangun disana. Sehingga Jakarta dikenal dengan kota yang dipenuhi dengan gedung – gedung yang menjutai tinggi ke atas. Rasanya kota tersebut tidak pernah tidur, karena banyak tempat wisata dan tempat – tempat yang buka 24 jam.
Jakarta disebut dengan suku betawi, dimana kebudayaan yang dimilikinya itu gabungan dari beberapa kebudayaan yang lainnya. Bila dilihat dari sisi biologis, bila ada orang yang mengatakan bahwa dia merupakan orang asli suku betawi mereka adalah keturunan dari kaum dengan darah campuran dari berbagai suku juga bangsa. Ini merupakan dampak yang pernah terjadi di masa lampau, perkawinan antaretnis. Apakah kamu penasaran dengan sejarah dari suku betawi yang menarik untuk disimak. Karena disini akan sekilas menjelaskan sejarah dari suku betawi. Berikut sejarah suku betawi yang akan memberikan kamu wawasan baru.
1.Sebelum Abad 16

Ketika itu sebelum menginjak abad ke 16, dimana orang sunda yang menginjakan kaki di Kerajaan Tarumanegara lalu setelah itu pakuan Pajajaran. Tetapi ternyata tidak hanya orang sunda saja, saat itu ada juga para pedagang serta pelaut asing yang berasal dari pesisir utara Jawa. Mereka tersebut berasal dari pulau Indonesia Timur, juga Malaka di semenanjung Malaya, juga ada orang Tiongkok dan Gujarat dari India.
Saat itu terdapat penyerangan yang dilakukan oleh Fatahillah bersama dengan tentara Demak yang menyerang Sunda Kelapa. Tetapi orang sundah disini tidak tinggal diam ketika Sunda Kelapa sedang diserang, hanya saja perjuangan dari orang Sunda tersebut kalah dan pergi ke Bogor.
2.Abad ke 16

Sesudah tragedi tersebut tahun ke tahun berlalu tanpa terasa, saat tiba di abad ke 16 dimana Jayakarta ditinggali oleh orang Bante yang dimana mereka itu berasal dari Demak juga Cirebon. Tapi saat tahun 1619 terjadi kehancuran di Jayakarta yang dilakukan oleh JP Coen, membuat para penghuni tersebut mengungsi ke muara Ciliwung. Mereka yang mengungsi ke muara tersebut adalah saudagar Arab serta Tionghoa. Tidak hanya memilih tempat muara saja, tetapi ada juga yang pergi ke kawasan kesultanan Banten. Ketika itu Batavia menggantikan Jayakarta pada tahun 1619.
3.Abad ke 17

Menginjak pada abad ke 17 perbatasan dari kawasan kekuasaan Banten serta Batavia itu terbentuk pertama kalinya oleh Kali Angke yang diberi nama Cisadane. Membuat daerah Batavia menjadi kosong, saat itu situasi yang sedang terjadi di area luar benteng dan tembok kota sedang tidak aman. Dikarenakan gerilya Banten serta sisa prajurit Mataram, yang tidak ingin meninggalkan tempat tersebut.
Tetapi saat abad 17 akan berakhir, Jakarta mulai ramai lagi ditinggali oleh orang – orang. Tetapi terdapat penggolangan diantara penduduknya, yaitu budak belian dan pribumi.
4.Abad ke 19

Menginjak pada pertengahan abad ke 19, terjadinya perkawinan campuran. Sebab perempuan Belanda yang ada disini berjumlah sedikit, sehingga terjadinya perkawinan campuran antar negara. Tidak hanya orang Belanda dengan orang pribumi, tetapi juga orang Tiongkok pun melakukan perkawinan dengan perempuan yang berasa dari Bali serta Nias.
Itulah sekilas penjelasan dari sejara suku Betawi, dimana orang Betawi tersebut tidak asli karena mereka merupakan campuran dari orang – orang terdahulu.