Kejadian tragis yang sampai sekarang ini masih menjadi misteri, dimana belum ada kejadian yang benar dan pasti tentang apa yang terjadi pada hari itu. hari yang sangat gelap untuk para jendral tinggi militer Indonesia. Dimana mereka harus kehilangan nyawanya di tangan para kelompok PKI dan pengusaha , kejadian tersebut terjadi pada tanggal 30 September sampai dengan 1 Oktober 1965. Memberikan luka mendalam untuk para keluarga yang ditinggalkan, meninggal dengan cara yang tidak pantas dan sangat tragis. Membuat tragedi ini dijadikan sebagai film dokumenter yang sampai dengan detik ini masih ditayangkan, agar tragedi ini bisa menjadi pengingat kepada generasi – generasi baru. Juga memberikan wawasan, meskipun penayangannya ini masih menimbulkan pro dan kontra.
Karena di dalamnya banyak mengandung kekerasan yang sangat tragis, membuat penayangan dari film ini masih menimbulkan kritikan dan penolakan. Ketika itu G30SPKI yang di pimpin oleh Dipa Nusantara Aidit, dapat menculik dan menghabisi nyawa ketujuh perwira tinggi militer Indonesia. PKI yang merupakan partai komunis ini benar – benar terkenal dengan kekejamannya dalam membunuh dan memperlakukan korbannya, tidak terbayangkan apa yang diterima oleh para perwira ketika itu. Memberikan gelar kepada tujuh perwira yang sudah gugur sebagai pahlawan revolusi yang diresmikan tanggal 5 Oktober 1965. Ini dia beberapa perwira tinggi militer Indonesia.
1.Jenderal TNI Ahmad Yani

Seorang Panglima Angkatan Darat ke enam yang berjaya ketika masa presiden Soekarno ini, harus menjadi korban tragis dari kekejaman kelompok PKI. Perwira yang lahir pada tanggal 19 Juni 1922 ini, diculik saat sedang berada di rumahnya yang berada di Jalan Latuhahary No.6. Tidak tanggung – tanggung orang yang menculik rumah Jenderal Ahmad Yani ini sejumlah 200 orang. Dimana orang – orang ini mengeliling rumahnya, membuat Ahmad Yani tidak dapat melakukan perlawanan.
Hingga pada akhirnya dia harus tertangkap dan dihabisi oleh PKI. Setelah nyawanya dihabisi dengan sangat kejam, mayatnya tersebut dibuang ke dalam sebuah lubang. Yang dimana lubang tersebut sebagai lubang buaya. Jenderal satu ini memiliki jasa yang tidak bisa terbalaskan oleh masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Magelang. Karena dia bisa mengusir Belanda dari kota Magelang.
2.Letnan Jenderal R. Suprapto

Penculikan yang terjadi ketika malam hari ini, membuat banyak orang tidak bisa menyadarinya bahwa ini adalah penculikan yang sudah direncanakan dengan matang oleh para kelompok KPI. Motif dari setiap penculikan yang diberlakukan pada ketujuh perwira tersebut memang berbeda – beda, salah satunya pada Jenderal Suprapto. Dia datangi oleh sekelompok orang yang mengaku – ngaku sebagai ‘Cakrabirawa’ yang disuruh oleh Soekarno untuk membawanya.
Karena dia merupaka petinggi dari angkatan darat yang mematuhi apa yang diperintahkan oleh pemimpinnya. Membuatnya percaya, ternyata dia sudah ditipu dan dibawa untuk disiksa juga dihabisi dengan kejam. Mayatnya pun dibuang ke lubang buaya bersama dengan mayar perwira yang lainnya.
3.Letnan Jenderal M.T. Haryono

Kekejaman yang diterima oleh Letnan Haryono ini langsung terjadi di tempat tinggalnya, dimana dia di tembak mati oleh sekelompok PKI. Jenderal dengan bintang tiga ini tidak sanggup melawan banyaknya lawan dari PKI yang mengirimkan banyak pasukan tersebut. Sehingga dia harus menahan banyak peluru panas yang membuatnya harus kehabisan darah dan meninggal. Mayatnya tersebut akhirnya dibawa oleh para PKI ke dalam truk yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Ketika dibawa ke dalam truk tersebut diperkirakan bahwa dia nyawanya sudah menghilang. Setelah disimpan di dalam truk, mayatnya pun sama dengan perwira yang lain dibuang ke dalam lubang buaya.
Itulah beberapa perwira yang menjadi korban dari G30SPKI yang tragis.