Memahami Perbedaan pada Emotional Baggage dan Inner Child

Dalam perjalanan hidup, kita sering membawa beban emosional saffronsspice dan pengalaman jaman selanjutnya yang sanggup mempengaruhi langkah kita berinteraksi dengan dunia di sekitar. Dua konsep yang sering terlihat didalam konteks ini adalah emotional baggage dan inner child.

Meskipun keduanya terkait dengan pengalaman emosional jaman lalu, mereka sesungguhnya mempunyai perbedaan yang signifikan. Seperti apa perbedaannya? Simak penjelasan dibawah ini ya.

Pengertian Inner Child
Dilansir dari PsychCentral, inner child mengacu terhadap anggota dari diri kita yang membawa kenangan, perasaan, dan keperluan emosional dari jaman kecil. Ini adalah representasi dari diri kita kala tetap anak-anak yang menyimpan ingatan dapat jaman lalu, lebih-lebih perasaan dan pengalaman yang membentuk pandangan berkenaan diri kita dan dunia di kira-kira kita.

Selain itu, jiwa kecil ini sanggup jadi cerminan pengalaman positif bagi diri kita, seperti kebahagiaan dan cinta, tetapi juga sanggup membawa luka dan ketidakamanan yang kemungkinan timbul dari pengalaman traumatis atau kurangnya pertolongan emosional.

Pengertian Emotional Baggage

Dilansir dari Healthline, emotional baggage mengacu terhadap beban emosional yang kita bawa dari pengalaman jaman lalu. Ini sanggup berbentuk trauma, rasa sakit, atau kegagalan yang belum terselesaikan.

Selain itu, emotional baggage ini juga sanggup tergoda oleh pertalian toksik, cedera emosional, atau pengalaman traumatis yang belum diproses dengan baik. Setiap kali kita mengalami kondisi yang menyerupai atau menyentuh titik rawan jaman lalu, emotional baggage sanggup “muncul kembali” dan mempengaruhi langkah kita merespons kondisi kala ini. Beban emosional ini sanggup menciptakan siklus negatif dan pengulangan pola perilaku yang tidak sehat.

Mengatasi Emotional Baggage dan Inner Child

Untuk mendapatkan kedamaian batin dan berkembang jadi seseorang yang puas dan lebih baik, mutlak bagi kita untuk mengetahui perbedaan pada emotional baggage dan inner child, dan juga belajar langkah mengatasi keduanya:

  • Menghadapi emotional baggage

    Identifikasi beban emosional jaman selanjutnya anda dan berusahalah untuk memprosesnya dengan pertolongan dari orang terpercaya atau profesional. Dalam perihal ini, terbuka dan berbicaralah berkenaan perasaan kamu, rasa sakit, atau trauma yang tetap berdiam di didalam hati. Dengan menghadapinya, anda sanggup melepaskan diri dari siklus negatif dan berikan area bagi perkembangan pribadi.

  • Beri perhatian dan cinta terhadap inner child

    Beri perhatian dan cinta terhadap jiwa kecilmu. Ketika anda jadi takut atau terluka, berbicaralah dengan dirimu sendiri seperti tengah berbicara dengan seorang anak kecil yang kudu dijaga. Jadikan dirimu sebagai orangtua yang penuh cinta dan pengertian.

  • Praktikkan self-care

    Jaga dirimu dengan baik, seperti berikan kala untuk bersantai, bermain, atau melakukan aktivitas yang menyenangkan. Dengan memprioritaskan keperluan dan kesejahteraan emosionalmu, anda sanggup membantu melindungi inner child dan kurangi emotional baggage yang anda bawa.

  • Berpikir positif

    Ketika anda jadi overthinking, langsung rubah pola pikir negatif selanjutnya dengan menggantinya dengan afirmasi yang positif. Berbicaralah terhadap dirimu sendiri dengan penuh kasih, berikan dukungan, dan mengingatkan diri bahwa anda pantas untuk puas dan diterima.

Mengatasi emotional baggage dan inner child adalah langkah awal menuju pemulihan dan perkembangan diri yang lebih baik. Ingatlah bahwa sistem ini perlu kala dan kesabaran. Dengan menyelami perbedaan di pada keduanya dan berkomitmen untuk perbaikan diri, anda sanggup menciptakan kedamaian batin yang mendalam dan hidup yang lebih bahagia.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *