SEJARAH MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA DENGAN TIGA TEORI BESAR YANG MENDUKUNG

Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya itu adalah beragama islam, lalu sebagian yang lainnya menganut agama yang berbeda. Tidak menjadi Indonesia menjadi terpecah belah atau terdapat perpecahan di dalamnya, karena mereka saling menghargai dan memiliki rasa toleransi yang tinggi terhadap satu dengan yang lainnya. Sehingga bangsa Indonesia tetap dapat hidup berdampingan satu dengan yang lainnya, dengan segala perbedaan yang ada di dalamnya. Menurut data yang berada pada tahun 2010 ini, menampilkan data bahwa terdapat kurang lebih 87,18 persen atau sama dengan 207 juta jiwa yang menganut agama islam. Meskipun begitu Indonesia tidak berasaskan islam, tetapi tetap satu Indonesia.

Memang tidak dapat dibuktikan dengan pasti, kapan islam itu sampai ke negara Indonesia. Hanya saja menurut Thomas Walker Arnold yang memperkirakan bahwa pada abad ke 2 SM, dimana sekelompok orang Ceylon itu datang untuk berdagang. Lalu saat abad ke 7 Masehi, orang Ceylon dapat meningkatkan kegiatannya dalam perdagang dengan baik bersama orang Cina. Lalu 8 Masehi berikutnya dimana orang Arab sudah tiba ke Kanton. Untuk sejarah tentang islam yang masuk ke Indonesia didukung dengan tiga teori besar, yang dipercaya oleh masyarakat. Apa sajakah tiga teori besar yang dimiliki oleh sejarah masuknya islam ke Indonesia, dimana teori tersebut mendukung dengan sejarah yang sedang  dibahas kali ini. Simak ulasan berikut ini.

1.Teori Gujarat

Pada teori yang satu ini menyatakan bahwa islam itu masuk ke Indonesia ketika abad ke 13 Masehi, dimana mereka datang melalui perdagangan dengan India Muslim. Kemudia teori ini pun semakin berkembang, yang dimana orang Arab itu pergi ke negara India lalu orang – orang India yang membawa agama islam tersebut masuk ke Nusantara. Perkembangan teori ini semakin diperkuat dengan buku yang bejudul “’L’ Arabie et Les Indes Neelandaises, dimana hubungan dagang yang dimiliki oleh bangsa India juga Indonesia itu sudah terjalin dalam waktu yang lama.

Tidak hanya itu terdapat bukti yang ditemukan, yaitu sebuah artefak dengan wujud batu nisan yang ditemukan di Pasai, daerah utara Sumatera tahun 1428 Masehi. Batu nisan yang ditemukan tersebut serupa dengan batu nisan yang berasal dari makam Maulana Malik Ibrahim yang ada di Jawa Timur.

2.Teori Mekah

Teori yang dikeluarkan oleh Hamka ini yang dimana menjadi sebuah koreksi untuk teori yang sebelumnya, bahwa orang Arab mempunyai peranan yang lebih penting dalam penyebaran agama islam di Indonesia. Dimana ketika itu bangsa Arab yang menginjakan kakinya pertama kali di Indonesia, dengan membawa agama islam setelah itu Persia dan Gujarat mengikuti.

Teori Mekah yang satu ini memiliki bukti, sesudah meninggalnya Rasulullah SAW yaitu tahun 632 Masehi, saat itu Islam di pegang oleh para pemimpin atau khalifa. Ketika itu agama islam disebarkan hampir ke beberapa penjuru di Afrika Utara, Spanyol juga Timur tengah.

3.Teori Persia

Teori yang terakhir ini dilahirkan oleh Hoesein Djajadiningrat, yang dimana agama islam dibawa ke Nusantara itu berasal dari Persia lalu singgah di Gujarat saat abad ke 13. Teori ini didukung dengan bukti dimana kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia itu serupa dengan Persia. Pendapat yang dikeluar ini lebih ditegaskan oleh Morgan pada tahun 1963, yang terbukti dengan peringatan 10 Muharram yang diperangti sebagai Syi’ah.

Selain itu terdapat teori yang serupa dengan ajaran yang sama dari Syaikh Slti Jenar dengan ajarannya Sufi Iran al – Hallaj.

Itulah ketiga teori besar yang mendukung sejarah islam masuk  ke Indonesia.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *